Mempersiapkan Training Database

agfirmansyah 23.46 2 Comments
Latihan 1. Mempersiapkan Training Database

1.  Masuk  ke  PDMS:  START   >> ALL  PROGRAMS  >> AVEVA  >> VANTAGE PDMS 11.6 7 RUN PDMS

2. Login ke proyek SAM (PDMS Sample Project) dengan menggunakan usemame SYSTEM dan password XXXXX (huruf kapital X enam kali). Pilih MDB SAMPLE dan modul ADMIN. Kemudian pilih OK

Username SYSTEM adalah usemame yang Free, artinya bisa mengakses database manapun.  Secara default  passwordnya  adalah  XXXXXX  atau  huruf  kapital  X sebanyak 6 kali. Password ini bisa diganti di modul Admin

3.   Tampilan Admin PDMS terbuka


4.   Tampilkan command line. Pilih menu Display >> Command Line


5.   Ketik  di  command  line:  SHOW   !!TRARESET  untuk  memunculkan  Training Course Selection  Form.  Di  dalam  form  ini,  terdapat  20  pilihan  database  untuk training PDMS. Untuk training ini Anda akan memilih nomor 1 dan 2 saja.

6.  Pilih nomer (1) Basic Piping DESIGN Course  kemudian klik Apply. Layar akan menunjukan bahwa training course 1 sudah bisa dipakai. Ketika Anda pilih training course 1 maka secara otomatis database akan men-setup database  yang diperlukan untuk training ini. Training bisa diakses di MDB TRAINA.

7.   Pilih  juga nomor  (2) Exercise  2 Basic  Piping  DESIGN  Course.  Kemudian pilih
Apply

8.  Pindah dari  modul  admin ke modul  monitor.  dengan  cara  pilih  menu  Admin  >>
Modules >> Monitor...

9.   Muncul pilihan Leave Admin and enter  Monitor? Pilih Yes


10. Anda akan mengakses Multiple Database (MDB) Train A dari monitor. Pacta kolom MDB pilih TRAINA dengan cara mengetikan TRAINA pada dikolom MDB atau dengan menekan  tanda panah  di samping kolom  (lingkaran merah)  untuk menampilkan daftar MDB yang bisa dipilih. Pilih MDB TRAINA.



11. Masuk  modul Design  dengan  cara memilih  menu Monitor  Design Macro
Files...



12. Muncul pilihan Leave Monitor  and enter  Design? Lalu pilih Yes.


Ketika Anda keluar dari modul admin, Anda akan otomatis pergi ke modul monitor. PDMS akan otomatis menyimpan perubahan yang Anda lakukan di modul Admin. Ini hanya berlaku pada modul admin, untuk modul yang lain seperti Design, PDMS tidak akan menyimpan data yang Anda ubah ketika keluar dari modul Design. Anda harus terlebih dahulu melakukan Savework  sebelum keluar dari modul Design.

Module dalam Software Aveva PDMS

agfirmansyah 17.00 1 Comment



PDMS  terbagi  ke dalam  modul-modul atau  aplikasi.  PDMS  mempunyai  area yang luas dan pengetahuan  akan seluruh  modul diperlukan  jika Anda sebagai  PDMS  Administrator. Dalam PDMS terdapat 10 modul yaitu :

1.  Monitor
PDMS   Monitor   memungkinkan  Anda   untuk   memilih   Username   lain  juga  untuk mengakses  MDB lain.

2.   Design
PDMS  Design   digunakan   untuk  mendesain   equipment, ptpmg,  structure,   HVAC, Cable  Trays  dan  lainnya.   Semua   aktivitas   desain  dalam   PDMS  dilakukan   dalam modul PDMS Design ini.

3.   Spooler
Dengan  PDMS  Spooler  Anda  bisa  membuat  Spool  Drawing  yang  digunakan  untuk fabrikasi.

4.   Draft
PDMS  Draft  akan  menghasilkan drawing  lengkap  dengan  fasilitas  untuk  memberi ukuran,  dimensi,  nama,  dan  anotasi  lain.  Dengan  PDMS  Draft,  hasil  desain  Anda dalam 3D akan diterjemahkan menjadi bentuk gambar 2D yang akan digunakan  untuk proses konstruksi.

5.   Isodraft
PDMS  Isodraft  digunakan   untuk  menghasilkan gambar  Isometrik   yaitu  gambar  2D tentang  alur  pipa  lengkap  dengan  ukuran  serta  material  dalam  alur  pipa  tersebut. Gambar Isometrik  ini sering digunakan  untuk konstruksi  pipa

6.   Paragon
PDMS  Paragon  adalah   tempat  untuk membuat  katalog  untuk Piping  serta Structure. PDMS  sudah  menyediakan katalog  standar  sesuai  dengan  standar-standar di  dunia seperti  ANSI,  JIS, DIN  dan sebagainya. Penambahan katalog  yang diperlukan  suatu proyek diluar standar  yang sudah ada harus menggunakan PDMS Paragon

7.   Specon
PDMS  Specon  digunakan  untuk  membuat  atau  mengubah  Spesifikasi (Spec)  dalam katalog.
Dalam penggunaan PDMS sebagai salah satu software design  terlebih dahulu yang disiapkan adalah database  spesifikasi dari sebuah project.
Spesifikasi pada sebuah grup pemipaan atau tray  dibuat dan dimodifikasi melalui modul  specon.  Sebagai contoh spec pipa  dengan nama A3B adalah spec  untuk material Carbon Steel  dengan rating  300#.

8.   Propcon
Merupakan Properties database,  dimana salah satu fungsi output-nya digunakan untuk stress analysis  melalui penyimpanan data berat atau material yang digunakan pada sebuah komponen.

9.   Lexicon
Adalah modul yang digunakan untuk memberikan attribut khusus pada omponen atau pada bagian lainnya dari model, berupa informasi tambahan sesuai kebutuhan project.
Dengan pemberian attribut ini diharapkan dapat membantu dan meningkatkan mutu design.

l0. Admin
User  digunakan   untuk  mengakses  PDMS.  User  memiliki  Username  dan  password
yang digunakan  ketika login ke PDMS. Modul administration merupakan modul untuk pengaturan dalam pengoperasian PDMS software.


sumber : pdms training

Tujuan Training Software Aveva PDMS

agfirmansyah 11.00 1 Comment

Adapun setelah mengikuti training ini, Anda bisa:

1.  Mengenali tampilan PDMS dan memahami menu yang tersedia di modul design
2.  Memahami cara navigasi tampilan di PDMS design
3.  Bisa memperbaiki equipment yang mengandung error
4.  Bisa menempatkan posisi equipment serta dengan orientasi yang benar
5.  Bisa membuat equipment dari Standard Equipment
6.  Bisa membuat  equipment  dari primitive
7.  Membuat equipement dengan Equipment Utilities
8.  Mengetahui  Pipework  Toolbar
9.  Membuat  pipe dan mengubah  Head dan Tail
10. Memasang komponen pada pipa

sumber : pdms training

Penamaan dalam Software AVEVA PDMS

agfirmansyah 10.00 1 Comment
Setiap elemen dalam database PDMS harus diberi nama. Nama itu memudahkan Anda untuk mengidentifikasi elemen dan untuk menghasilkan laporan dari database PDMS. Secara umum dalam penamaan tidak ada aturan tertentu namun biasanya dalam equipment, Anda mengikuti nama equipment  yang telah ditentukan. Dalam PDMS  tidak  diperkenankan untuk memberikan nama yang sama pada dua komponen yang berbeda. Oleh karena itu nama dalam PDMS selalu unik.

Secara  umum,  untuk  nozzle  biasanya  disertakan  nama  equipment  ditambah  identifikasi nozzle tersebut. Sebagai contoh nozzle nomer 1 dari equipment dengan nama /E1101 diberi nama /El101-1  atau /E1101/N1 atau /EllOl/1.

Anda tidak diperkenankan  untuk memberi nama nozzle hanya dengan nama N1 saja karena untuk setiap equipment akan terdapat nozzle dengan nama Nl. PDMS tidak memperbolehkan penamaan yang sama dengan nama N1 pada duaa  elemen.

Apapun  nama  yang  Anda  pakai,  semuanya  tergantung  dari  aturan  dan kesepakatan setiap proyek.

sumber : pdms training

Hirarki dalam Software AVEVA PDMS

agfirmansyah 09.00 1 Comment
PDMS  menggunakan  hirarki  untuk  membedakan  satu  elemen  dengan  elemen  yang  lain. Seperti halnya dengan Windows, Anda mempunyai Folder kemudian Sub folder kemudian file Anda. Hirarki tertinggi untuk PDMS adalah World (biasanya dilambangkan dengan '/*').

Di bawah World ada SITE. Di bawah SITE ada ZONE. Di bawah zone ada elemen seperti STRUCTURE, EQUIPMENT, dan PIPE. Di bawah PIPE ada BRANCH kemudian dibawah BRACH terdapat komponen pipa seperti GASK (gasket), FLANGE, ELBOW, TEE, VALVE dan sebagainya. Contoh hirarki untuk PDMS Design bisa dilihat di bawah.

Hirarki dalam Software AVEVA PDMS

Suatu catatam penting adalah PIPE adalah parent bagi BRANCH dan BRANCH adalah child dari PIPE. Hirarki mengharuskan Anda membuat suatu elemen child pada parent yang tepat. Artinya, Anda harus membuat elemen BRANCH di dalam PIPE. Anda tidak bisa membuat elemen BRANCH di dalam elemen STRUCTURE atau EQUIPMENT.

sumber : pdms training

Prinsip Mendesain Dalam Pdms : Mengenal PDMS

agfirmansyah 08.30 2 Comments
Apakah Anda sudah mengenal nama-nama software seperti AutoCAD, Pro-Engineer, CATIA,Solidworks atau Microstation? Semuanya adalah piranti lunak atau software yang digunakan untuk mendesain teknik dengan menggunakan komputer.

Dulu sebelum adanya software tersebut, desain dilakukan dengan menggunakan meja gambar atau goresan (sketch) tangan. Namun era tersebut sudah ditinggalkan.

Selanjutnya pada awal era komputerisasi, muncul AutoCAD yang sangat populer digunakan untuk menggantikan peran meja gambar dalam mendesain. Kelebihan dari mendesain dengan menggunakan   AutoCAD   dibanding   dengan   menggunakan   meja   gambar   antara   lain kemudahan  dalam  melakukan  desain,  melakukan  perubahan,  mencetak,  dan  sebagainya.

AutoCAD masih sangat populer sampai sekarang dan masih menjadi alat utama dalam proses menggambar dan desain dua dimensi (2D).

Kemudian muncul software  yang mempunyai  kemampuan tiga dimensi dalam mendesain untuk suatu proyek perpipaan seperti kilang minyak, sumur pengeboran, dan sebagainya. Software  itu  antara  lain  Aveva  PDMS,  Intergraph  PDS,  Intergraph  Smartplant 3D, dan Bentley Autoplant.



Software ini menawarkan selain meiiiberikan tampilan tiga dimensi yang lebih riil, juga menawarkan kemudahan dalam menghasilkan laporan (report) dalam Material Take-Off, gambar isometrik  (Isometric Drawing), gambar General Plan & Section, secara otomatis.

Oleh karena itu software 3D ini sekarang sering digunakan oleh perusahaan engineering, procurement & construction (EPC) maupun client dalam bidang   Migas untuk mendesain suatu Plant.

PDMS sebagai salah satu software dengan kemampuan 3D dibuat oleh Aveva. Ada beberapa versi PDMS dan yang terbaru saat buku ini ditulis adalah PDMS versi 12.0, namun yang Anda akan gunakan adalah PDMS versi 11.6. Mengapa bukan versi terbaru? Karena versi
11.6 adalah versi  yang sudah stabil dan  banyak digunakan di perusahan-perusahaan  EPC lokal maupun asing.

PDMS  versi 11.6 dalam cara desain dan tampilan pun hampir sama dengan PDMS versi 12.0. Jadi jika Anda sudah mempelajari cara mendesain dalam buku ini, Anda akan dengan mudah menggunakan PDMS versi 12.0. Adapun jika Anda menggunakan PDMS  versi 11.5, maka Anda  akan menemukan  banyak perbedaaan dengan PDMS  versi 11.6

sumber : pdms training

Mengapa Harus Belajar Software Aveva PDMS ?

agfirmansyah 08.00 2 Comments
Ketika saya pertama kali lulus sebagai sarjana teknik mesin, tujuan utama adalah untuk mencari kerja di perusahaan bagus. Teknik mesin identik dengan bidang permesinan dan sebagian besar lulusan Teknik Mesin ingin masuk ke perusahaan asing apakah itu Toyota, Honda, dan perusahaan manufaktur lainnya terutama perusahaan multi nasional. Saya pun mengikuti langkah ternan-ternan yang ingin bekerja di perusahaan asing.

Masuklah saya ke perusahaan printer besar asal Jepang. Ternyata bekerja di perusahaan asing tidak seenak yang dibayangkan. Lalu saya pun melamar ke sebuah perusahaan 100% milik orang Indonesia di bidang rancang bangun migas. Setelah interview, saya jelaskan bahwa saya ingin bekeija dengan suatu yang melibatkan komputer desain terutama 3D.

Ketika kuliah saya sudah menguasai beberapa software 3D modelling seperti Solidworks, Pro Engineer, dan 3D Studio Max. Saya sempat ragu dan bertanya apakah passion saya di bidang 3D bisa diaktualisasikan di industri migas? Ternyata bisa...Ya bisa! Di sini saya mengenal Plant Design System (PDS) yang dikembangkan oleh Intergraph. PDS menggunakan basis Microstation untuk mendesain sistem perpipaan (piping), struktur serta cable tray.


Hebatnya PDS, software ini bisa mengeluarkan gambar yang disebut gambar ISOMETRIC secara otomatis yang digunakan untuk proses konstruksi pipa. PDS merupakan suatu bentuk desain secara tiga dimensi sehingga Anda bisa melihat bagaimana desain Anda secara lebih riil. Sebelum ada PDS, desain menggunakan Autocad atau Microstation tihtuk menggambar dua dimensi.

Bahkan sebelum ada software 2D, desain menggunakan meja gambar untuk menggambar. Akhir-akhir ini, saya mengetahui bahwa ada software lain seperti PDS yaitu PDMS (Plant Design Management System.) yang berkemampuan sama seperti PDS. Bahkan PDMS punya beberapa kelebihan antara lain:
  1. Design yiew yang lebih riil secara 3 dimensi dibandingkan PDS yang masih bergantung dari view dua dimensi 
  2. Internal database sehingga lebih sedikit database error 
  3. Pembuatan katalog yang lebih mudah 
  4. Pembuatan isometncyang lebih rapi 
  5. Pembuatan gambar teknik (2D drawing) yang lebih cepat dan rapi 
Tapi di mana saya bisa belajar PDMS?
Di Jakarta ada suatu tempat kursus PDMS yang memasang tarif Rp. 2 juta lebih untuk belajar PDMS. Di Batam juga ada penyedia latihan PDMS  yang menetapkan Rp. 2,5 juta untuk belajar PDMS. Bahkan jika Anda ingin berlajar langsung dari AVEVA sang pembuat PDMS, tarifnya adalah USD 1.000 per hari. Wow.

Mahal?? Tidak  juga jika Anda  menilainya sebagai suatu investasi. Di bidang migas, gaji untuk  PDMS  Desaigner  tidaklah  kecil.  Untuk  yang  berpengalaman  2  tahun  lebih,  bisa berkisar antara Rp 4 sampai 6 juta. Bahkan ada kenalan saya yang gajinya sampai mencapai Rp 9 juta per bulan.

Wah tinggi sekali  ya gajinya? Lebih tinggi lagi jika Anda melamar ke luar negeri seperti
Malaysia dan Singapura atau ke negara Timur Tengah, gaji bisa mencapai USD 5 ribu sampai
USD 8 ribu. Ini memang betul-betul suatu kenyataan dan banyak orang yang tidak tahu.

Anda mungkin beruntung bisa mengetahui dan belajar PDMS dari buku ini. Buku ini dikemas sebaik mungkin sehingga bisa bisa mencakup materi training yang diberikan  oleh kursus­ kursus PDMS. Anda tidak harus merogoh kocek Rp 2 juta lebih untuk belajar. Mudah bukan?

Ok. Selamat belajar!

sumber : pdms training

Mari belajar PDMS bersama

agfirmansyah 10.12 1 Comment
Plant Design Management Systems (PDMS) merupakan software 3D Modelling yang sangat familiar di Rekayasa Oil Gas & Petrochemical Industries. Pembuatan 3D modeling sistem perpipaan saat engineering phase sangatlah penting , karena PDMS dapat mengkontrol penggunaan material dan mampu memberikan pengecekan yang akurat dalam proyek Oil & Gas maupun Petrochemical sehingga meminimalisir kesalahan desain.

Berikut saya tuliskan beberapa tahapan dalam pembuatan 3D modelling melalui PDMS berikut output yang dibutuhkan seperti Isometric drawing, extract quantity material untuk diolah ke Excel, dan pengecekan Clash

1. Start PDMS





2. Hirarki Equipment ( Primitive Equipment )




Word > Site > Zone (Equipment) > SubEquipment (Body, Pondasi, Nozzle) > Primitive




Zone ( Piping ) >




Zone ( Structure ) >




a. Site : Project Name









b. Zone : Scope Of Work









b.1. Zone Equipment : Nama Equipment yang dibuat ( Ex : Tanki T-101 )














Membuat Sub Equipment yang terdiri dari Body, Pondasi dan Nozzle Equipment. Sub Equipment_Body : Membuat Body Equipment dari primitive nya









Membuat Primitive dari Sub Equipment, yang merupakan bagian-bagian pembentuk suatu Equipment









Body dari Tanki T-101 terdiri dari Primitive Cylinder dan Cone, sehingga perlu membuat Cone primitive dengan based hirarki Body T-101, seperti contoh diatas :









Cara memindahkan Cone dari origin 0,0,0 ke bagian atas Cylinder1, bisa menggunakan :




- Connect > Primitive > ID Point, atau




- Position > Relative (By)














Sub Equipment_Plate : Membuat Plate Equipment dari Primitive nya









Kemudian sambungkan Plate tersebut ke bagian bawah BodyT-101, menggunakan :




Connect > Primitive > ID Point, atau




Position > Relative (By)




Sehingga hasilnya tampak sebagai berikut :









Sub Equipment Nozzle : Membuat Nozzle Equipment dari Primitive









hasilnya tampak sebagai berikut :









b.2 Zone Structure




Site > Zone (Structure) > Structure (Pondasi Equipment) > Primitive




Structure_Pondasi Equipment : Membuat Pondasi Equipment dari Primitive nya




Ex : Membuat Pondasi Octagonal dari Tanki T-101, dengan diameter 6000 mm




NB : Untuk mempermudah perhitungan dimensi dapat menggunakan bantuan AutoCad




AutoCad :









Setelah membuat structure dengan nama Pondasi Equipment seperti hirarki diatas, langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :














Membuat Primitive Negative Box, dengan dimensi seperti yang telah dihitung dengan bantuan AutoCad, sebagai berikut :














Setelah Negative Box di copy offset pada keempat sisi, kemudian dipindahkan ke tempat sesuai plot plant berikut Equipment nya, menggunakan perintah :




Position > Explicitly (AT)









Hasil Equipment :









b.3 Zone Piping : Lihat point 5 dibawah tentang Pipework




3. Equipment dari Standard Equipment




Masuk dahulu ke Design > Equipment, kemudian Create, dan ikuti langkah dibawah ini










Hasilnya Sebagai Berikut :







4. Piperack dan Baserack




Masuk ke Design > Structure > Beam & Column







Pengaturan jenis Beam yang dipakai :







Kemudian membuat framework dari :




Create > Framework, lalu ikuti langkah dibawah :







Setelah beberapa key section sudah jadi, tinggal dilakukan copy, dengan cara :




Create > Copy > Offset







Hasilnya sebagai berikut :







Pondasi Rack : Design > Structure > ASL Modeler




Buat structure terlebih dahulu dengan nama Baserack, kemudian ikuti langkah dibawah :







Kemudian tinggal copy offset




Hasilnya sebagai berikut :







5. Pipework




Dimulai dengan, Create > Zone (Piping), kemudian Design > Pipework







Setelah membuat line no (L100) di design explorer, kemudian membuat branch dengan kondisi connect head & tail ( Head-apply-click, Tail-apply –click ) sampai terbentuk rubber line










Hasilnya sebagai berikut :







6. Platform, Ladder dan Stair




Design > Structure > ASL Modeler, kemudian ikuti langkah dibawah ini :




a. Platform :




• Rectangular Platform







• Circular Platform :







b. Ladder




Design > Structure > ASL Modeler, kemudian ikuti langkah dibawah :







c. Stair







7. Support




Design > Hanger & Support Application, kemudian Seting H&S user defaultnya seperti dibawah :
















Setelah di set seperti point 6 gambar diatas, lalu Klick Create Hanger, dan Klick bagian pipa yang akan di support dengan cara klick pipa, lalu klick structure nya dan klick pipa nya lagi, sampai muncul langkah 7 gambar dibawah :










Kemudian Klick OK, sampai muncul point 8 gambar dibawah , dan klick OK lagi










Sampai muncul gambar konfigurasi pilihan hanger seperti point 9 pada gambar dibawah










Setelah menetapkan konfigurasi hanger yang dipakai, lalu klick OK, dan muncul box Konfirmasi lalu tekan Yes
















Terakhir akan muncul pertanyaan P-Line, yang menanyakan ditaruh di bagian kiri (TBHL) atau kanan (TBHR) dari beam hanger tersebut , pilih salah satu kemudia OK, dan hasilnya sebagai berikut :










8. Base Floor




Ada 2 alternatif dalam pembuatan base floor, yakni :




a. Dari Design > Structure > Wall & Floor, di design explorer create dulu structure dan frameworknya










Untuk modifikasi, dan pemberian radius pada floor, ikuti langkah dibawah ini :










Hasilnya sebagai berikut :










b. Dari Design > Structure > ASL Modeller, kemudian Create > Primitive










9. Revisi Line Size




Jika line size di P&ID berubah, maka bisa diubah di PDMS tanpa harus redrawing, seperti langkah dibawah ini :
















Hasilnya sebagai berikut :



















10. Check ClashPengecekan jika ada item (pipa, equipment dll) yang saling tabrak










Setting > Clasher > Obstruction > List




Pilih yang akan di Check Clash nya di kolom WORLD > Add




Control > Closed










Klick Utilities > Clashes




Pada Clashes display Klick Control > Check CE










Report teridentifikasi pada kolom Clash List










11. Extract ke Isometric




PDMS 11.5 harus masuk dahulu ke module Isodraft dengan cara sebagai berikut :
















Pilih Isodraft member yang dikehendaki akan dibuat isometric nya, lalu pilih Isometric Standard seperti pada point 3 gambar diatas, dan pada point 4 di standard iso option pilih BASIC.MET, terakhir klick Apply, dan hasilnya sebagai berikut :










12. Extract Bill Of Material (BOM) ke Ms. Excel




Ikuti langkah dibawah ini :







Setelah point 2 gambar diatas di OK, kemudian muncul Report detail, yang menanyakan nama file nya, dan line mana yang akan dibuat reportnya, seperti point 3 dibawah ini, lalu klick OK.










Cari file nya di C:\AVEVA\Pdms11.5, kemudian tambahkan extention menjadi file xls, supaya bisa diolah di MS Excel










Hasilnya sebagai berikut :










13. Perintah General & Toolbar




a. Explicity : Untuk meletakkan Equipment dan pondasinya di origin sebenarnya sesuai Plot Plant










b. Rotate : Untuk merotasi suatu item tertentu (Equipment, Beam, Nozzle, Ladder, dll)




Masuk ke Orientate > Rotate, kemudian ikuti langkah berikut :










c. Move : Untuk memindahkan suatu item tertentu (Equipment, Beam, Nozzle, Ladder, dll)










d. Modify : Untuk mengubah atau memodifikasi terhadap segala item yang telah dibuat










e. Memindah Origin Equipment : Memindah origin equipment yang dibuat dari primitive equipment



















f. Memunculkan efek negative primitive : Untuk memunculkan tampilan lubang dari negative primitive yang telah dibuat










g. Save ke Flash disk : Untuk menyimpan dan mengambil file, masuk ke Utilities > DB Listing










h. Load dari Flash disk : Pada Command line ketik $M(spasi)directory:\nama file, lalu enter










i. Copy : Untuk mengkopi apa yang telah dibuat










j. Limit CE & Option : Dilakukan jika tampilan gambar kurang jelas, seperti berikut :










Untuk memperjelas, dilakukan langkah sebagai berikut :










k. - F3 : Perintah Pan view, jika kita klick tengah dan menahannya




- F5 : Perintah rotate view, jika kita klick tengah dan menahannya




- F8 : Untuk menampilkan bentuk wire (tidak solid)




- F9 : Untuk menampilkan origin
Sampai disini dulu, kalo ada waktu disambung lagi dengan pengembangan yang lain


Sumber : Sigit




Modul Propcon PDMS

agfirmansyah 10.01 2 Comments

Merupakan Properties database,  dimana salah satu fungsi output-nya digunakan untuk stress analysis  melalui penyimpanan data berat atau material yang digunakan pada sebuah komponen.

ditulis oleh avevapdms.blogspot.co.id

Modul Lexicon PDMS

agfirmansyah 10.01 Add Comment

Adalah modul yang digunakan untuk memberikan attribut khusus pada omponen atau pada bagian lainnya dari model, berupa informasi tambahan sesuai kebutuhan project.

Dengan pemberian attribut ini diharapkan dapat membantu dan meningkatkan mutu design.


ditulis oleh avevapdms.blogspot.co.id

Modul Specon PDMS

agfirmansyah 10.00 Add Comment

Dalam penggunaan PDMS sebagai salah satu software design  terlebih dahulu yang disiapkan adalah database  spesifikasi dari sebuah project. Spesifikasi pada sebuah grup pemipaan atau tray  dibuat dan dimodifikasi melalui modul  specon.  Sebagai contoh spec pipa  dengan nama A3B adalah spec  untuk material Carbon Steel  dengan rating  300#.


ditulis oleh avevapdms.blogspot.co.id

Modul Administration PDMS

agfirmansyah 10.00 Add Comment


Pertama sekali sebelum membangun sebuah database PDMS, modul yang digunakan adalah modul Administration. Pada modul ini akan didefenisikan beberapa informasi penting antara lain.
• Team, seorang sistem administrator pada sebuah perusahaan biasanya akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan project engineer atau design management mengenai team yang akan dibentuk dan diimplementasikan dengan team pada PDMS data base, seperti team untuk piping, struktur, elektrikal dan lain lain.
• Users, merupakan bagian dari team, sebuah - team memungkinkan memiliki user lebih dari satu, akan tetapi tidak sebaliknya.
• Databases (DB's), merupakan database untuk menyimpan beberapa informasi yang akan digunakan baik bersifat khusus seperti database untuk pemipaan, struktur dan sebagainya ataupun database yang bersifat umum.
• Multiple database (MDBs), adalah kumpulan dari database yang telah dibahas sebelumnya.
Dengan kata lain modul administration merupakan modul untuk pengaturan dalam pengoperasian PDMS software. Modul-modul yang telah dipaparkan sebelumnya dapat anda dalami melalui topik khusus yang membahas masing-masing modul secara mendalam


ditulis oleh avevapdms.blogspot.co.id